Tumbuh Berkualitas: Strategi Desa Raksasari dalam Menyediakan Alternatif Aktivitas untuk Anak Tanpa Handphone
Desa Raksasari, yang terletak di Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, telah mengambil langkah inovatif dalam menyediakan alternatif aktivitas bagi anak-anak mereka yang tidak melibatkan penggunaan handphone. Dalam era digital ini, di mana anak-anak sering terpaku pada layar gadget mereka, Raksasari adalah satu-satunya desa di area tersebut yang telah merangkul strategi ini dengan sukses.
Bahaya kecanduan gadget pada anak-anak semakin dikenal dengan baik saat ini. Ketergantungan pada handphone dapat menyebabkan masalah perkembangan sosial, emosional, dan kognitif pada anak-anak. Itu sebabnya, kepala desa, Bapak Bambang, bersama dengan masyarakat desa, mengembangkan sejumlah kegiatan yang melibatkan anak-anak secara aktif dan mengurangi ketergantungan pada teknologi.
Program Komunitas Raksasari
Salah satu inisiatif utama yang dilakukan Desa Raksasari adalah pendirian Komunitas Raksasari. Komunitas ini menyediakan berbagai kegiatan dan acara yang dapat diikuti oleh anak-anak desa. Dengan berpartisipasi dalam aktivitas komunitas, anak-anak memiliki kesempatan untuk bertemu teman sebaya mereka, berinteraksi secara langsung, dan belajar lebih banyak tentang nilai-nilai budaya dan tradisional.
Terdapat berbagai kegiatan dalam Komunitas Raksasari seperti kelompok seni dan kerajinan tangan, kelompok teater, kelompok olahraga, dan kelompok musik. Setiap kegiatan ini dipimpin oleh para sukarelawan dari desa yang memiliki keahlian khusus di bidangnya. Dalam kelompok seni, misalnya, anak-anak diajarkan berbagai teknik melukis, menggambar, dan membuat kerajinan tangan yang kreatif.
Parkir Mainan
Selain Komunitas Raksasari, Desa Raksasari juga telah membuat terobosan dengan membangun “Parkir Mainan”. Tempat ini adalah sebuah ruangan yang diisi dengan koleksi mainan tradisional dan edukatif. Anak-anak desa dapat menghabiskan waktu bermain dan belajar dengan berbagai mainan yang disediakan.
Ide Parkir Mainan muncul ketika kepala desa mendengar cerita masa kecilnya di mana mainan tradisional adalah sumber kebahagiaan dan kreativitasnya. Dia ingin memberikan kesempatan yang sama kepada anak-anak desa untuk menikmati pengalaman serupa. Dalam Parkir Mainan ini, anak-anak dapat belajar tentang sejarah dan budaya melalui bermain, yang membuat mereka lebih terhubung dengan warisan dan nilai-nilai lokal.
Berkebun dan Peternakan Anak
Desa Raksasari juga mengajak anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan berkebun dan peternakan. Program ini bertujuan untuk mengajarkan pentingnya pertanian dan peternakan dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak diajarkan cara menanam dan merawat tanaman, serta merawat hewan seperti ayam dan kambing.
Dalam prosesnya, mereka belajar tentang siklus hidup, tanggung jawab, dan rasa keterlibatan dalam lingkungan mereka. Selain itu, mereka juga bisa menikmati hasil dari kegiatan mereka sendiri, seperti memanen sayuran dan memetik buah dari kebun mereka sendiri.
Strategi Desa Raksasari dalam menyediakan alternatif aktivitas untuk anak-anak tanpa handphone terbukti sukses dan melibatkan seluruh masyarakat desa. Dalam beberapa tahun terakhir, kepala desa dan warga desa telah melihat perubahan positif dalam perilaku dan perkembangan anak-anak. Mereka lebih aktif, kreatif, dan memiliki keterampilan sosial yang lebih baik.
Inisiatif ini juga memicu minat anak-anak dalam mengenal warisan budaya dan tradisional mereka, serta meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pertanian dan peternakan. Melalui strategi yang terus dikembangkan dan ditingkatkan ini, Desa Raksasari telah memberikan alternatif yang sehat dan bermanfaat bagi anak-anak mereka.
Tumbuh Berkualitas: Strategi Desa Raksasari dalam Menyediakan Alternatif Aktivitas untuk Anak Tanpa Handphone bukanlah solusi instan untuk mereduksi ketergantungan pada teknologi, tetapi merupakan langkah di dalam arah yang benar. Dalam era yang semakin tergantung pada digital, kegiatan alternatif semacam ini sangat berharga untuk membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang berkualitas dengan keseimbangan dalam hidup mereka.
Also read:
Desa Raksasari: Kurangi Ketergantungan Anak pada Handphone
Menjauh dari Layar: Inisiatif Desa Raksasari untuk Mengurangi Penggunaan Handphone pada Anak-anak
0 Komentar