Pengenalan
Desa Raksasari, yang terletak di Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, telah mengalami masalah banjir rob selama bertahun-tahun. Banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh pasang surut air laut yang meluap ke daratan saat kondisi air laut sedang pasang. Banjir rob telah merusak berbagai infrastruktur dan menyebabkan kerugian bagi penduduk Desa Raksasari. Namun, dengan tekad dan inovasi, Desa Raksasari telah berhasil mengoptimalkan pemanfaatan lahan terbuka untuk mengurangi dampak banjir rob.
Pemanfaatan Lahan Terbuka untuk Keberlanjutan
Desa Raksasari telah melaksanakan berbagai proyek keberlanjutan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan terbuka. Salah satu proyek yang diimplementasikan adalah pembangunan taman kota yang berfungsi sebagai daerah resapan air. Taman kota ini dirancang dengan penggunaan teknik peresapan air yang baik, seperti penggunaan taman hujan dan sumur resapan. Dengan demikian, air hujan yang jatuh di lahan terbuka akan tertampung dan diserap dengan baik oleh tanah, sehingga mengurangi genangan air dan potensi banjir rob.
Tidak hanya itu, Desa Raksasari juga telah mengimplementasikan penggunaan lahan terbuka untuk pertanian dengan metode hidroponik. Hidroponik adalah metode bercocok tanam di mana tanaman ditanam menggunakan air yang diberi nutrisi. Pemanfaatan lahan terbuka untuk pertanian hidroponik ini bukan hanya meningkatkan produksi tanaman, tetapi juga membantu mengurangi risiko banjir rob. Hal ini karena dengan pertanian hidroponik, tidak ada pertumbuhan gulma berlebihan atau penumpukan tanah yang dapat menghambat aliran air saat terjadi banjir rob.
Komitmen Desa Raksasari
Kepala Desa Raksasari, Bapak Bambang, memimpin dengan komitmen yang tinggi dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan terbuka untuk mengurangi banjir rob. Bapak Bambang bersama dengan petugas desa dan warga setempat secara aktif terlibat dalam proyek-proyek yang telah dilaksanakan. Mereka bekerja sama dalam pemeliharaan taman kota dan pertanian hidroponik serta melakukan pengawasan terhadap drainase untuk memastikan aliran air yang lancar saat terjadi banjir rob.
Selain itu, Desa Raksasari juga memfasilitasi program edukasi kepada warganya tentang pentingnya pemanfaatan lahan terbuka yang optimal untuk mengurangi banjir rob. Program ini mencakup sosialisasi tentang teknik peresapan air yang baik, pelatihan pertanian hidroponik, serta penanaman pohon di sekitar lahan terbuka untuk memperkuat daerah resapan air.
Masa Depan yang Lebih Baik
Dengan pemanfaatan lahan terbuka yang optimal, Desa Raksasari telah berhasil mengurangi dampak banjir rob secara signifikan. Warga desa kini merasakan manfaat dari proyek-proyek tersebut, baik dalam bentuk ketahanan lingkungan maupun peningkatan ekonomi melalui pertanian hidroponik.
Desa Raksasari menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam pemanfaatan lahan terbuka untuk mengatasi masalah banjir rob. Melalui inovasi dan komitmen yang kuat, Desa Raksasari membuktikan bahwa pemanfaatan lahan terbuka yang optimal adalah kunci untuk mengurangi banjir rob dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat.
Sumber: https://tse1.mm.bing.net/th?q=Pemanfaatan Lahan Terbuka: Desa Raksasari Mengoptimalkan Ruang untuk Mengurangi Banjir Rob
0 Komentar